Al-Hasanah Publishing

Al-Hasanah Publishing
Punya naskah? Ingin diterbitkan jadi sebuah buku? Percayakan naskah Anda bersama penerbitan kami

Rabu, 28 Juni 2023

Kelompok Sejarah Umum Dalam Keragaman Penulisan Sejarah

Keragaman penulisan sejarah oleh masyarakat Arab/Islam pada masa silam, ditemukan terdapat tiga kelompok karya sejarah yaitu: Sejarah Umum, Sejarah Lokal atau Regional, dan Sejarah Kontemporer.

Adapun konsep sejarah umum dipopulerkan oleh Franz Rosenthal dalam bukunya A History of Muslim Historiography yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1952. Menurut Rosenthal, pada abad ke sepuluh Masehi terdapat tiga pola sejarah umum:

  1. Karya Al Dinawari berjudul Akhbar Al-Thiwal yang penyajiannya selaras dengan sejarah Persia dan Sejarah Arab sebelum Islam.
  2. Sejarah Islam masa permulaan sebagaimana karya-karya lainnya tertarik pada peristiwa-peristiwa di Persia.
  3. Sejarah para Khalifah yang secara ringkas menyajikan uraian mengenai kekuasaan mereka.
Karya lainnya yang juga dikategorikan ke dalam kelompok karya sejarah umum adalah:
  1. Karya Al-Yaqubi yang berjudul Tarikh Al-Yaqubi yang menyebar sampai di Leiden tahun 1883 M yang terdiri atas dua jilid, yaitu Pertama mengenai sejarah purbakala semenjak Nabi Adam sampai pada masa Nabi Muhammad SAW  termasuk Sejarah Israel, Suryani, Hindu, Yunani, Romawi, Persia, Himyar, Gassasinah dan Manazirah. Kedua mengenai sejarah IslM yang terakhir sampai dengan Khalifah Al-Mu'tamid 259 H. Al-Yaqubi adalah seorang Syiah, sehingga buku tersebut merupakan buku sejarah versi Syiah yang banyak mengutarakan sejarah imam-imam Syiah.
  2. Karya Muhammad Ibnu Jarir Al-Thabari berjudul Tharikh Al-Umam wa Al-Muluk. Karya ini dianggap lebih penting dari karya Al-Yaqubi mengingat karya tersebut lebih lengkap dengan menyajikan panjang lebar mengenai agama, hukum, kejadian-kejadian politik, dan lain-lain. Sejarah Pra-Islam dibatasi pada sejarah Arab dan Persia, dan mengenai sejarah nabi Muhammad. Al-Thabari lebih cenderung mengikuti model kitab Sirah dengan urutan kronologis yang lengkap. Kelebihan Al-Thabari dalam buku ini adalah mengenai ketelitiannya dalam memerhatikan sumber sejarah, serta kabar dari para perawi yang benar-benar dapat dipercaya. Kitab ini dicetak di Leiden atas usaha De Goeje pada tahun 1892 M yang terdiri dari 23 jilid yang selanjutnya dicetak di Mesir pada tahun 1906 M menjadi 13 jilid. Kitab ini menjadi sumber utama bagi penulisan sejarah Islam sampai saat ini.
  3. Karya Al-Mas'udi yang berjudul "Muruj Al-Zahab wa Ma'adin Al-Jauhar" yang terdiri atas dua jilid yang telah dicetak beberapa kali. Dalam kitab tersebut diuraikan tentang kejadian bumi, kisah para nabi, laut dan bumi, serta hal-hal yang mengagumkan lainnya. Di kitab ini juga diuraikan mengenai sejarah bangsa-bangsa zaman kuno, seperti sejarah Persia, Suryani, Yunani, Romawi, Ifranjim dan Arab sebelum datangnya Islam termasuk agama, adat istiadat, dan aliran-alirannya. Selain itu, diuraikan pula mengenai sejarah risalah Islamiyah sejak lahirnya Rasulullah hingga terbunuhnya Utsman bin Affan. Adapun pada jilid kedua, diuraikan mengenai sejarah Islam hingga masa Khalifah Al-Muthi dari Dinasti Abbasiyyah yang wafat 363 H.

Ketiga buku sejarah tersebut, yakni karya Al-Yaqubi, Al-Thabari, dan Al-Mas'udi merupakan bentuk sejarah umum yang benar-benar mendapat perhatian pada masanya, yakni sebagai buku sejarah yang sangat berharga pada abad ke 10 H. Disamping itu, terdapat pula buku sejarah yang didasarkan atas pandangan filsafat yaitu karya Al-Muthahhar yang berjudul "Al-Bad'u Wa Al-Tarikh". Di dalam buku tersebut dibahas mengenai masalah filsafat, teologi, ilmu pengetahuan, dan sedikit menyajikan tentang sejarah Islam. Buku lain yang satu masa adalah karya Hamzah Al-Ishfahani yang berjudul "Kitab Al-Tarikh Sinni Muluk Al-Ardli Wa Al-Anbia" yang juga dianggap sebagai sumber berharga dalam bidang kebudayaan. Di dalam buku tersebut dibahas mengenai Nasab Himyar, serta mengenai seluruh kerajaan Arab seperti Ghassasinah, Bani Lakhim dan Kindah, dan juga Kerajaan Persia, Romawi dan lainnya.

Pada abad ke 10 M, sejarah dunia Kristen ditulis oleh Mahbub Ibn Qussthantin al Manbiji. Karya ini menunjukkan pendekatan ilmiah dalam menguraikan mengenai geografis bumi dan cara menggunakan informasi yang lengkap mengenai kebiasaan yang terjadi pada masa Byzantium, yaitu menyelaraskan sejarah Injil dengan mitologi Yunani dan sejarah kebudayaan serta sejarah politik Timur dekat Romawi dan Helenistik. Sejarah Kristen lainnya disusun oleh Sa'id Ibnu Bithriq. Beliau memilih Plato dan Aristoteles sebagai penulis Yunani terkemuka dibidang logika dan menekankan perlunya ilmu sebagai dasar pokok.

Pada abad yang sama, terdapat pula beberapa buku sejarah karya Yahudi seperti "Tharikh" karya Sa'adiyah Gaon yang menguraikan peristiwa sejak kejadian bumi dan langit ciptaan Allah sampai pada masa hidup dan menjadi dasar utama informasi sejarah bagi orang-orang Israel. Adanya kegiatan penulisan sejarah dikalangan Yahudi sangat bergantung terhadap peranan mereka di dalam dunia politik. Sejarah muslim banyak dibaca oleh orang Yahudi. Dimana di dalam Islam  sangat lemah dikarenakan oleh berkembangnya kebebasan politik, sehingga pengetahuan mereka hanya terbatas pada ingatan terhadap peristiwa masa lalu yang membanggakan yang kemudian hilang dengan kebesaran sejarah Islam.

Pada abad ke 10 M juga berkembang sejarah umum Islam berdasarkan sekte Islam, seperti "Tajarib Al-Umam" karya Miskawaih. Karya tersebut menghindari cerita-cerita yang bersifat khurafat yang dianggap tidak berguna dan juga membawa umat ke dalam kemunduran. Karya tersebut juga tidak memasukkan mukjizat para nabi dan politik yang dilakukan, termasuk juga dongeng-dongeng dari golongan Syiah. Karya lainnya adalah Ghurar fi Siyar Al-Muluk wa Akhbarikhim yang ditulis oleb Al Tsa'alibi.

Pada pemulaan abad ke 11 M, periode penelitian historiografi berakhir, suatu kemunduran yang terjadi secara tiba-tiba dan sangat tidak diharapkan. Perubahan besar terjadi di dalam iklim kebudayaan melalui pengenalan sistem madrasah sebagai alat untuk menghidupkan dan melestarikan ajaran Islam sunni dalam mengatasi ajaran-ajaran lainnya termasuk syiah. Suatu kitab karya Ibnu Al-Jauzi yang berjudul Al-Muntazham termasuk dalam rentetan historiografi Islam yang merupakan langkah transisi dimana teologi belum begitu lengkap di dalam penulisan sejarah. Karya tersebut menjabarkan pembagian tegas antara peristiwa-peristiwa dengan catatan tanggal kematian seseorang. Sejarah Pra-Islam disusun sebagian besar berkenaan dengan kosmologi, geografi dan sejarah Injil sampai kepada Yesus. 

Beberapa karya sejarah lainnya adalah Syuzur Al-Uqud merupakan intisari dari kitab Muntazham fi Tarikh Al-Umam, Duwal Islam karya Al-Dzahabi, Al-Atsar Al-Baqiah an Al-Qurun Al-Khaliyah karya Al-Biruni, Al-Kamil fi Al-Tarikh karya Ibnu Al-Atsir, Jami'u Al-Tawarikh karya Fadlullah Rasyiduddin, Al-Bidayah wa Al-Nihayah karya Ibnu Katsir, Uyun Al-Tawarikh karya Al-Kutubi, Mir'at Al-Janan karya Al-Yafi'I, Jauhar Al-Tsamin fi Sirat Al-Khulafai wa Al-Salatin karya Ibnu Duqmaq, dan lain-lain.




Sumber:
Catatan kuliah Agus Supriatna ketika menempuh pendidikan

Tidak ada komentar: