Tampilkan postingan dengan label Reference Books and Journals of Archaeology (Referensi Buku dan Jurnal ARkeologi). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Reference Books and Journals of Archaeology (Referensi Buku dan Jurnal ARkeologi). Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Desember 2024

Alih Bahasa Naskah Tarekat Koleksi Museum Geusan Ulun Sumedang

 

Buku "Alih Bahasa Naskah Tarekat Koleksi Museum Geusan Ulun Sumedang" ditulis oleh Agus Supriatna dan Sasadara Hayunira, yang diterbitkan oleh Perpusnas Press tahun 2024.

Selasa, 26 Januari 2021

Prasejarah Sulawesi Selatan

 

 
Sumber: ksmtour.com


Buku Prasejarah Sulawesi Selatan merupakan sebuah buku yang menjelaskan bagaimana proses terbentuknya pulau Sulawesi dan bagaimana kehidupan manusia prasejarah di Sulawesi Selatan. Buku ini ditulis oleh Akin Duli, Muhammad Nur, Aldi Mulyadi, dan Muhammad Tang, pada tahun 2004. Di dalam buku ini dituliskan bagaimana proses terbentuknya Sulawesi, kehidupan manusia prasejarah, dan alat-alat yang digunakan pada masa prasejarah di Sulawesi Selatan. Masa-masa yang dijelaskan berupa masa awal berburu dan mengumpulkan makanan, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, jaman logam, hingga tradisi megalitik di Sulawesi Selatan.

Jumat, 29 Mei 2020

Selasa, 17 September 2019

Teori di Dalam Bab X Buku "Archaeology: Down To Earth"

Di dalam bab X buku "Archaeology: Down To Earth" menyebutkan beberapa teori yang dapat dan sering digunakan dalam mengkaji hasil penelitian arkeologi. Teori-teori yang ada dalam Bab X buku tersebut dirangkum sebagai berikut:

Chariots of the Gods Theory.
Von Daniken menyatakan bahwa kemajuan utama peradaban di bumi ini disebabkan oleh kunjungan makhluk-makhluk extraterrestrial.


Teori yang menganggap Hunter-Gatherer adalah orang-orang primitif.
  1. Robert Bettinger menyatakan bahwa eksistensi perburu-pengumpul dilihat sangat negatif, dan menurutnya, yaitu perburu-pengumpul dipandang menduduki anak tangga paling bawah dari tangga yang berkenaan dengan evolusi.
  2. Richard Lee yang menemukan bahwa air merupakan sumber satu-satunya hal yang sangat penting dalam menentukan atau memutuskan pola-pola pemukiman dan demografi masyarakat hunter-gatherer Kung yang dipelajarinya.


Kamis, 04 April 2019

PERATURAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN UMUM LABORATORIUM ARKEOLOGI

 
   Pict from sampul buku of Laboratory Users Guide and Health and Safety Manual, Version 1


Pengerjaan Laboratorium bukanlah hal mudah yang tidak memiliki resiko keselamatan, oleh karena itu sebelum melakukan pengerjaan laboratorium, setiap mahasiswa(i) dan para peneliti wajib mengetahui peraturan kesehatan dan keselamatan laboratorium untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ada beberapa buku manual kesehatan dan keselamatan laboratorium, namun pada tulisan ini mengacu pada buku “Laboratory Users Guide and Health and Safety Manual, Version 1” yang dikeluarkan oleh Department of Anthropology and Archaeology University Otago in New Zealand yang terbit pada 15 Desember 2014. Buku ini merupakan buku aturan dan pedoman kesehatan dan keselamatan yang diarahkan untuk memastikan keamanan penggunannya di dalam laboratorium. Dimana, di salah satu bab buku ini membahas mengenai “Peraturan dan Keselamatan Umum Laboratorium” yang dapat dijadikan pedoman ketika pengerjaan laboratorium terutama di laboratorium arkeologi. 

Selasa, 02 April 2019

ASIA TENGGARA SEBAGAI JALUR PERSIMPANGAN (PENGARUH INDIA)


Salah satu Bab dalam buku “The Borderlands of Shoutheast Asia: Geopolitics, Terrorism, and Globalization” yang ditulis oleh Michael Wood membahas mengenai bagaimana arkeologi, sebuah studi yang mempelajari mengenai budaya material masyarakat masa lalu telah digunakan dalam mendefinisikan dan mengkritik sejarah dan perbatasan nasional yang ada di Asia Tenggara. Arkeolog memiliki cara membaca budaya secara luas dengan cara direkonstruksi atau diidentifikasi menggunakan artefak untuk membahas budaya yang ada di dunia. Budaya atau peradaban yang biasa diungkapkan terkadang tidak sama dengan negara modern (atau dalam ha ini mengenai politik kuno). Hal ini khusus terjadi untuk wilayah Asia Tenggara, wilayah yang memiliki budaya lama yang lebih besar dan terbuka untuk mempengaruhi penyeberangan yang terjadi di daerah perbatasan. Asia Tenggara telah dikenal sebagai sebuah “Persimpangan Jalan” namun uraiannya tidak akurat.

Jumat, 29 Maret 2019

Asia Tenggara Sebagai Pusat Urbanisasi Masa Lalu?


 Pict from paper John N Miksic "Southeast Asia: ancient centre of urbanization"

Pembahasan mengenai pusat urbanisasi masa lalu telah banyak diteliti dan ditulis oleh ilmuwan, salah satunya adalah tulisan yang dibuat oleh John N. Miksic yang membahas mengenai “Southeast Asia: ancient centre of urbanization?”. Di dalam tulisan Miksic membahas mengenai studi urbanisasi awal Asia Tenggara yang mengungkapkan respon manusia terhadap lingkungan yang pada akhirnya membentuk entitas yang dikenal pada saat ini dengan istilah “kota”. 

Selasa, 26 Maret 2019

Prinsip Pengerjaan Laboratorium Arkeologi

Pengerjaan laboratorium arkeologi pada umumnya tergantung terhadap masalah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Pada kesempatan kali ini, akan membahas mengenai pengerjaan laboratorium arkeologi berdasarkan buku dengan judul "The Crow Canyon Archaeological Center Laboratory Manual, Version 1" oleh Ortman, Scott G., dkk (May 2005). Walaupun pada dasarnya, buku ini menjelaskan secara spesifik pengerjaan laboratorium arkeologi The Crow Canyon", namun pada prinsipnya, pengerjaan tersebut dapat diterapkan pada pengerjaan laboratorium arkeologi lainnya.

Kamis, 21 Maret 2019

Tata Cara Pelaksanaan Konservasi Benda Cagar Budaya Bahan Kayu

Pict by @pixabay.com


Teknik perawatan kayu yang akan dibahas meliputi benda cagar budaya bergerak dan tidak bergerak. Sedangkan jenis perawatannya meliputi perawatan preventif dan perawatan kuratif secara tradisional atau modern. Dalam melakukan perawatan atau mengkonservasi sebuah kayu, ada tiga fase yang harus dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. Sebagaimana fase yang dituliskan dalam buku "petunjuk Teknis Perawatan Benda Cagar Budaya Bahan Kayu" yang ditulis oleh Direktorat Peninggalan Purbakala, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata di tahun 2008, yaitu:

Rabu, 20 Maret 2019

Teori dalam Arkeologi (In the Beginning, an Introduction to Archaeology” edisi kelima, karya Brian M. Fagan)

PENDAHULUAN
  • Arkeologi moderen menggunakan metode ilmiah yang dirancang oleh arkeolog seperti halnya yang telah dilakukan oleh ilmuan disiplin ilmu lainnya. 
  • Kualitas arkeolog ditentukan oleh berbagai macam keterampilan atau keahlian khusus, misalnya: menguasai metode dan teori arkeologi dan mampu mempraktekkan metodologinya dengan baik, termasuk juga kedalam keahlian khusus tersebut adalah kemampuan untuk mengganti peran ataupun bekerja sama dengan spesialis dalam disiplin akademik lainnya.  Pengalaman praktek lapangan, kemampuan administrasi dan manejerial juga merupakan hal yang sangat dibutuhkan bahkan untuk sebuah proyek penelitian yang kecil sekalipun.  Semua arkeolog diharuskan mempunyai ketepatan analisis dan kemampuan menulis yang memungkinkan mereka dapat mengkomunikasikan hasil dan rekamannya itu kepada generasi yang akan datang.

Senin, 04 Maret 2019

Reading The Past (Bab 3: Structuralist Archaeology)

Bab 3 dalam buku Reading The Past yaitu "Structuralist Archaeology", membahas mengenai pernyataan dari beberapa ahli arkeologi yang mengalami perubahan dari arkeologi fungsionalisme menjadi arkeologi strukturalisme. Edmund Leach (1973), Leroi Gourhan (1965), dan Levi Strauss merupakan beberapa ahli yang telah memperdebatkan mengenai arkeologi strukturalis ini.
Pendekatan struktural dalam arkeologi kurang berkembang. Hal ini dikarenakan terdiri dari berbagai macam pendekatan linguistik dari Saussure, tata bahasa generatif dari Chomsky, perkembangan psikologi dari Piaget dan analisis mendalam mengenai makna dari Levi-Strauss. Penyebab yang kedua yaitu pendekatan struktural hampir sama dengan analisis sistem yang dipakai oleh arkeologi prosesual, karena keduana berfokus pada sebuah sistem. Analisis sistem struktur sebenarnya digunakan untuk mencari hubungan antara sub sistem, beberapa sistem, dan beberapa sistem serta komponen dari sistem. Kesamaan yang lain antara teori sistem dan struktural adalah keduanya kadang-kadang menggunakan observable.

Symbol Before Concept, Material Engangement and The Early Development of Society

Tulisan Colin Renfrew yang berjudul "Symbol before Concept, Material Engagement and the Early Develompment of Society" menjelaskan bagaimana simbol itu sebelum menjadi sebuah konsep. Asumsi yang mendasari pertentangan antara arkeologi prosesual dan postprosesual yaitu adanya asumsi arkeologi postprosesual, bahwa interpretasi yang dikemukakan dalam hubungannya dengan satu konteks yang diteliti adalah terdiri dari beberapa kepentingan yang lebih luas, dan mungkin relevan untuk interpretasi yang dibuat sehubungan dengan konteks yang berbeda. Hal tersebut mungkin terjadi dan telah umum di kalangan arkeolog prosesual.

Sabtu, 02 Maret 2019

Archaeology: Discovering Our Past (Bab XVI: Ideological and Symbol Systems)

Ideological and Symbol System

Di salah satu bab dalam buku yang berjudul Archaeology: Discovering Our Past menerangkan mengenai ideologi dan sistem simbol. Pembahasan tersebut dapat ditemukan pada bab XVI dengan judul "Ideological and Symbol Systems" menjelaskan mengenai pengenalan dan analisis simbol, ringkasan dan gambaran mengenai simbol material, menulis, sistem angka-angka, dan sistem ukuran, pandangan dunia, serta ideologi dan perubahan budaya.

Senin, 25 Februari 2019

Petunjuk Teknis Perawatan Benda Cagar Budaya Bahan Kayu

Kegiatan konservasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam upaya pelestarian benda cagar budaya. Kegiatan konservasi membutuhkan keahlian dan keterampilannya dalam setiap penanganan benda cagar budaya. Teknis mengkonservasi sebuah benda cagar budaya tergantung pada setiap jenis benda cagar budaya itu sendiri. Sebagaimana dalam buku "Petunjuk Teknis Perawatan Benda Cagar Budaya Bahan Kayu" yang menuliskan bagaimana cara mengkonservasi benda cagar budaya yang berbahan kayu. Konservasi ini mencakup sifat alami bahan dasar kayu, aspek agensia kerusakan, pelapukan dan proses pelapukannya, serta metode penanganan konservasinya.

Artikel Popular Pekan Ini