Al-Hasanah Publishing

Al-Hasanah Publishing
Punya naskah? Ingin diterbitkan jadi sebuah buku? Percayakan naskah Anda bersama penerbitan kami

Jumat, 22 Februari 2019

PERENCANAAN KONSERVASI ARKEOLOGI

Hal-hal yang dilakukan para arkeolog atau konservator dalam membuat perencanaan konservasi melalui beberapa tahapan, seperti pada hasil diskusi dengan pak Roby Ardiwidjaja melalui situs jejaring facebook. Menurut beliau, perencanaannya bisa dimulai dari penilaian terhadap pentingnya (situs), penilaian terhadap kondisi fisik hingga daya dukungnya (carrying capacity) sehingga dapat diperoleh landasan untuk menetapkan zoningnya. Setelah itu penilaian terhadap situs dari dampak akibat manusia, alam (erosi), tumbuhan, sarana pelindung.

Selanjutnya, pak Roby Ardiwidjaja juga menambahkan pendapatnya dengan memberikan referensi, yaitu referensi dari "Conservation Planning Process". Di dalam referensi tersebut menyebutkan bahwa yang dilakukan arkeolog/konservator dalam membuat perencanaan konservasi melalui lima tahapan kegiatan. Tahapan tersebut yaitu:

Initiation Phase (Tahap Permulaan)
Pada tahapan ini, pemimpin kegiatan memperkenalkan anggota tim dan hubungan antar anggota. Arkeolog dan konservator memperkenalkan tujuan dari penelitian yang mengusulkan perjalanan dan biaya kegiatan, menentukan rencana yang akan dicapai dan bagaimana hasil yang akan disebarluaskan.
Project Execution Fieldwork (Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Kerja Lapangan)
Tahapan ini yaitu kunjungan situs. Konservator mengusulkan agar secara berkala menyimpan dan membungkus berbagai jenis material, agar mudah diangkat dalam susunan balok untuk difoto dengan sinar-X, dengan dana pembiayaan yang baru sesuai dengan tujuan penelitian hasil kerja lapangan.
Project Execution (Tahap Kegiatan Pelaksanaan)
Pada tahapan ini, arkeolog dan konservator membuat laporan penaksiran secara garis besar potensi mendapatkan kembali artefak, yaitu mengikuti dasar sasaran konservasi dan bagaimana ini akan dicapai oleh anggota tim dalam mengusulkan analisis dan metode pernyataan analisis biaya, memasukkan bantuan teknis yang akan dibutuhkan jika laporan penaksiran menunjukkan tahapan analisis yang tidak diperlukan dan memindahkan arsip situs.
Project Execution Analysis (Tahap Kegiatan Analisis)
Pada tahapan ini arkeolog dan konservator melakukan pekerjaan yang diuraikan dalam laporan penilaian hasil interpretasi, dan laporan konservasi yang merinci pemeriksaan dan dilakukan analisis transfer arsip situs.
Project Delivery Dissemination (Tahap Penyampaian Penyebarluasan)
Berkontribusi ke publikasi situs, dan tahap advokasi melalui media lain yang telah disepakati.
SUMBER:

http://www.facebook.com/profile.php?id=100000901658456&v=photos#!?sk=messages&tid=1459325639380. Diakses 6 September 2010.

Tidak ada komentar: