Kegiatan ini merupakan kegiatan kuliah lapangan mata kuliah
“Prasejarah Sulawesi” yang dibina oleh dosen pengajar mata kuliah Pak
Muhammad Nur, pada tanggal 16-18 April 2010. Kegiatan yang dilakukan
adalah mengunjungi situs-situs, belajar membuat alat batu, melaporkan
hasil kegiatan, memasak dan pada hari terakhir, berekreasi ke air terjun
yang dikelilingi oleh pelangi. Air terjun ini berada di atas gunung dan
untuk menempuh kesana, harus melewati jalan yang melelahkan, mendaki,
lewat sawah, sungai, rumah penduduk dan hutan-hutan. Adapun situs-situs
arkeologi yang dikunjungi adalah:
• Rumah bergambar cap telapak tangan. Situs ini berada di Barru,
Taneterilau, Lingkungan Ralla, Kelurahan Lp Riaja, Kecamatan Riaja.
Beberapa rumah di daerah ini memiliki gambar cap telapak tangan berwarna
putih. Cap telapak tangan ini berada di tiang rumah bagian atas dan
bawah, serta disamping dan atas pintu. Cap telapak tangan ini positif,
yaitu tangan dicelup lalu ditempel. Kegiatan member cap telapak tangan
pada tiang rumah dilakukan ketika orang Barru pindah rumah. Kegiatan ini
diadakan dengan upacara.
• Kuburan/Tampung Le’bae. Kuburan ini berada tidak jauh dari
rumah-rumah yang memiliki cap telapak tangan, berjarak ±100 meter. Makam
ini berorientasi utara-selatan. Nisannya menyerupai menhir. Makam yang
berukuran sedang memiliki bentuk badan makam yang tersusun atas
batu-batu yang rapid an berbentuk persegi panjang. Semua makam memiliki
badan makam, hanya ada beberapa makam yang badan makamnya sudah tidak
terlalu kentara karena telah tertutup oleh tanah. Bentuk badan makam ada
pula yang tersusun dari batu kali yang kecil-kecil, baik yang
diletakkan begitu saja batu-batunya, ada pula yang rapi, disusun
berbentuk persegiempat dan besar serta nisannya ada dua. Nisan pada
makam terdiri dari nisan besar sebanyak 7 yang berukuran 180-250cm,
nisan sedang sebanyak 37 dengan ukuran 90-180cm, dan nisan kecil
sebanyak 139 dengan ukuran 0-90cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar