Al-Hasanah Publishing

Al-Hasanah Publishing
Punya naskah? Ingin diterbitkan jadi sebuah buku? Percayakan naskah Anda bersama penerbitan kami

Selasa, 15 Juni 2021

Istilah-Istilah dalam Konservasi Arkeologi dan Tujuan Pelaksanaannya

 Sebelum melangkah lebih jauh membahas mengenai Konservasi Arkeologi, terlebih dahulu kita harus mengetahui istilah-istilah dalam dunia konservasi arkeologi. Adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

  • Konsevasi merupakan upaya atau kegiatan pelestarian benda arkeologi untuk mencegah atau menanggulangi permasalahan kerusakan atau pelapukannya dalam rangka memperpanjang usianya. Upaya pelestarian dapat berupa perbaikan dan pengawetan. Adapun tujuan konservasi adalah mengusahakan terwujudnya pelestarian sumberdaya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
  • Rekonstruksi merupakan suatu kegiatan penyusunan kembali struktur bangunan yang rusak atau runtuh yang pada umumnya bahan-bahan bangunan asli sudah banyak yang hilang. Adapun tujuan dari rekonstruksi adalah untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dari bangunan tersebut.
  • Preservasi adalah suatu tindakan yang secara teknis lebih menekankan pada segi pemeliharaan secara sederhana tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap benda dan tindakan-tindakan atau proses penerapan langkah-langkah dalam mendukung keberadaan bentuk asli, keutuhan material bangunan atau struktur bentuk tanaman yang ada dalam tapak. Adapun tujuan dari preservasi yaitu agar bangunan tersebut tampak lebih bagus dalam segi pemeliharaan.
  • Rehabilitasi yaitu pemeliharaan kepada kedudukan yang semula dari sebuah tempat atau bangunan. Tujuan dari rehabilitasi adalah agar bangunan tersebut menjadi lebih baik.
  • Restorasi adalah pengambilan atau pemulihan kepada keadaan semula dari suatu tempat dan melakukan pembersihan dan memasang kembali bagian-bagian yang asli atau bagian yang hilang. Adapun tujuan dari restorasi yaitu memperbaiki bangunan sehingga bangunan tersebut dapat bertahan lebih lama.



Sumber pustaka:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Samidi. 1996. Perkembangan Konservasi Arkeologi di Indonesia. Pertemuan Ilmiah Arkeologi VII, Yogyakarta.

Tidak ada komentar: