Al-Hasanah Publishing

Al-Hasanah Publishing
Punya naskah? Ingin diterbitkan jadi sebuah buku? Percayakan naskah Anda bersama penerbitan kami

Jumat, 25 Juni 2021

Analisis Pada Jenis Bahan Benda Cagar Budaya

 Benda Cagar Budaya terbuat dari berbagai jenis bahan, setiap bahannya, memiliki tindakan tersendiri dalam pelaksanaan analisisnya. Berikut adalah jenis bahan Benda Cagar Budaya dan cara menganalisisnya:


Batu

Analisis pada Benda Cagar Budaya yang berbahan dasar batu dilakukan dengan mengidentifikasi jenis dan mineral pembentukannya.


Bata

Benda Cagar Budaya berbahan dasar bata umumnya berupa bangunan yang dapt berupa candi, gapura, kolam, sumur, saluran air, dan lain-lain. Material bata merupakan material yang sangat rentan akan pelapukan dan kerusakan. Identifikasi pada teknik pembuatan bata (kualitas bahan dasar, campuran bahan dasar, dan pembakaran), kualitas bata, ukuran bata, dan kadar garam terlarut yang menutup 50% permukaan bata (tipis, tebal, dan tebal berkristal).


Kayu

Benda Cagar Budaya dengan bahan dasar kayu sebagian terletak di tempat terbuka dan sebagian berada di tempat tertutup. Benda Cagar Budaya di tempat terbuka dapat berupa bangunan masjid, keraton, rumah adat, dan sebagainya. Sedangkan Benda Cagar Buday di tempat tertutup dapat berupa koleksi museum, contohnya hiasan/ornamen, arca, dan sebagainya. Agensia perusak yang menyebabkan kayu rusak ialah serangga (rayap dan kumbang bubuk). Pelapukan kayu disebabkan oleh serangan jamur. 

Analisis terhadap Benda Cagar Budaya Berbahan dasar kayu dilakukan dengan mengidentifikasi jenis kayu (morfologi, kilap, struktur dan tekstur kayu), kondisi dan bahan pelapis permukaan kayu, serta kerusakan dan pelapukan (kilap, perubahan warna, perubahan bentuk, retak, pecah, terbelah, noda, keropos, lapuk, busuk, lunak, dan rapuh).


Manuskrip (Naskah Kuno)

Analisis identifikasi Benda Cagar Budaya berupa manuskrip (naskah kuno) dilakukan dengan mengidentifikasi bahan dasar (lontar, jamur, daun enau, daun pandan, nipah, daluang, dan kertas), jenis/bentuk (gulungan, lembaran, buku, dan sebagainya), serta kerusakan dan pelapukan.







Referensi:

Anonim. 2006. Petunjuk Teknis Perawatan Benda Cagar Budaya Bahan Kayu. Jakarta: Direktorat Peninggalan Purbakala-Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Anonim. 2007. "Konservasi BCB Bata dan Permasalahannya", dalam Jurnal RELIK edisi September 2007. Jambi: BP3.

Anonim. 2008. "Naskah Kuno Digitalisasi", dalam Kompas edisi Jumat 10 Oktober 2008 hal.12. Jakarta: Koran Kompas.

Tidak ada komentar: